Sabtu, 27 Februari 2016

Berleha-leha di Koffie Tijd

Akan sangat mudah menemukan beragam kafe/kedai, saat menjelajahi Bandung. Kota ini punya seabrek tempat kongkow-kongkow asoy di setiap sudutnya. Geliat ide kreatif warganya begitu terasa setiap kali singgah di Ibukota Jawa Barat ini.

Saya-mungkin juga orang lain-selalu tidak pernah mau cepat-cepat meninggalkan kota ini, walau sudah selesai keperluannya di sini. Sore ini pun sama. Setelah meyelesaikan segala tetek bengek pekerjaan, pas rasanya menghilangkan penat dengan secangkir kopi.
Kali ini saya memilih Koffie Tijd, kedai rekomendasi temanku, yang berlokasi di Jl. Flores. Jalan yang tak sebegitu ramai seperti sudut Bandung lainnya.


Good Thing Inside.
Tulisan besar itu terlihat saat saya melewati area kerja si Barista. Suasananya masih sangat sepi. Di bagian depan hanya satu meja yang terisi. Di dalam pun sama, hanya terlihat beberapa pasang orang yang sedang mengobrol.
Begitu tenang sekali. Suara lembut Raisa terdengar sayup-sayup dari speaker ruangan sebelah. Mungkin ini yang namanya Mestakung. Semesta Mendukung. Berleha-leha sambil menikmati kopi, memang harus dalam suasana yang nyaman seperti ini. "Mantap e pol", begitu kata orang Timbuktu :p


*  *  * 
Koffie Tijd, dalam bahasa Belanda berarti waktunya ngopi atau coffee time in Enggres.
Penduduk Belanda memang tak bisa jauh dari kopi. Walaupun bukan negara penghasil kopi terbesar, budaya minum kopi masyarakat Belanda sangat kuat. Setiap harinya, rata-rata dari mereka mengkonsumsi kopi 4 - 5 cangkir. Di buka pada saat sarapan, setelah itu kopi dinikmati pada  pukul sepuluh pagi atau selama istirahat, yang disebut juga koffie pauze.
Mereka pula yang membawa bibit-bibit kopi untuk ditanam di Indonesia.

> <

Mengambil nama dari bahasa Belanda, negaranya para die hard coffee drinkers, seolah menjadi pemantik kafe ini untuk memberikan suguhan terbaik bagi para penikmat kopi dan kuliner.
Mesin Espresso manual Victoria Arduino pun 'di-comot' langsung dari negara asalnya, Italia. Nangkring manis 'menemani' si barista setiap hari.

Beragam menu kopi pun ditawarkan. Ada Single/Double Espresso, Affogato, Americano, Long Black, Cappucino, Caffe Late, Machiato, juga single origin dari biji kopi Mandailing, Aceh Gayo, Wamena, Bali Kintamani dan Toraja.

Makanan bercitarasa nusantara seperti Mie Jawa, Nasi Timbel, Nasi Goreng, Sate Maranggi, Ayam/Bebek Betutu, Sop Buntut, dll, juga siap disantap selama berada di sini. Begitu pula deretan menu lainnya yang menggugah 'hasrat syahwat' perut.


Berleha-leha di kedai Koffie Tijd ini memang 'menghabiskan' waktu. Suasananya yang begitu tenang dan nyaman-entah seiring larutnya hari dan pengunjung yang berdatangan-membuat saya tidak ingin beranjak dari tempat saya duduk.

Namun telepon dari perusahaan jasa travel Bandung-Jakarta yang saya booking pagi tadi, memaksa saya harus pergi. Dan lantunan suara vokalis band akustik yang baru mulai perform, seolah mengiringi kepergian saya. Meninggalkan gelas kosong, yang kopi Long Black-nya telah kuhabiskan sedari tadi.




Tabe!


PS :
- Alamat Koffie Tijd : Jl. Flores No. 8, Bandung 40117 (dekat kantor pos Bandung).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar