Selasa, 31 Juli 2012

Ruang Khusus WANITA

Beberapa waktu ini, gue sedikit tersentil dengan judul diatas dan merasa ada sesuatu yang berlebihan disitu.
Hal ini gue lihat saat naik busway koridor 1 jurusan Blok M - Kota. Disitu ada bagian yang khusus ditempati oleh perempuan (karena ada plang Ruangan Khusus Wanita), yaitu dari pintu depan ke kursi sopir busway.
Nah yang membuat gue heran. Pada saat busway itu penuh, penumpang perempuan boleh-boleh aja masuk ke bagian penumpang laki-laki (bagian belakang), tapi yang laki-laki tetap tidak boleh ke daerah KHUSUS WANITA tadi, meskipun busway tersebut dalam keadaan penuh.
Tanya kenapa????
Mungkin kalian semua bisa menjawab sendiri..!!!!

Dengan tidak mengurangi rasa hormat & cinta gue kepada para kaum hawa, karena mereka memang seharusnya dilindungi & diberikan sebuah privilege place.
Tapi para ladies pun seharusnya pula bisa menghargai dan tidak mendiskreditkan kaum adam.

Sedikit plesetan dari lagunya Meggy Z :
"Tidak semua laki-laki berniat jahat padamu" :)

Senin, 16 Juli 2012

Sweetheart

Senyum manismu
Membius diriku
Sentuhan tanganmu
Membuat aku terlena

Hari-hariku begitu indah
Saat ku bersama dirimu
Everything so sweet
Dunia terasa bagai surga

Hidupku begitu berarti
Waktu demi waktu
Saat kau hadir
Mengisi hari-hariku

Jarak yang memisahkan kita
Bukanlah halangan
Cintaku padamu
Tak kan pernah luntur


- Paul de Chivo -
29 November 2007

Senin, 09 Juli 2012

Jakarte Punye Pesta

Pestanya orang Polandia-Ukraina sudah berakhir beberapa hari yang lalu. Kini giliran masyarakat Kota Jakarta yang akan berpesta juga.
Berbeda dengan perhelatan pesta sepakbola di benua biru tersebut, masyarakat di tanah Sunda Kelapa ini akan menghelat sebuah acara besar yang katanya adalah Pesta Demokrasi yaitu Pemilihan Umum Kepala Daerah.
Acara akbar 5 tahunan ini, untuk menentukan siapa yang akan memegang tampuk kekuasaan dan menjadi orang nomor 1 guna memimpin kota Jakarta untuk 5 tahun ke depan.

Enam calon Gubernur yang digadang-gadang akan membawa Jakarta menjadi lebih baik dan maju lagi (terutama tim sukses dan partai pendukung), mulai menyusun strategi jitu supaya bisa melanggengkan jalan menuju Jakarta 1.
Layaknya sebuah kampanye, janji-janji manis dan indah demi menarik simpati masyarakat selalu digaungkan oleh setiap calon lewat media apa saja. Tapi bukan menjadi rahasia umum lagi, kalau itu hanya 'bumbu-bumbu penyedap' untuk memuluskan niat mereka.
Namun bagaimanapun juga, mau tidak mau kita harus menerima janji yang mungkin palsu itu, karena layaknya sebuah pemilu, kampanye adalah salah satu proses dari pesta demokrasi tersebut.

Liat saja slogan-slogan politik para calon gubernur DKI Jakarta kali ini, seperti Berpengalaman Dan Mengerti Jakarta, Independen Untuk Perubahan, Jakarta Baru, Ayo Beresin Jakarta, Berdaya Bareng-Bareng, Tiga Tahun Bisa.
Semua itu disampaikan para calon dengan penuh semangat dan kepercayaan diri tinggi, untuk menunjukan bahwa merekalah yang pantas.

Sayang sebelum jadi pemimpin pun mereka sudah sedikit mengecewakan. Lihat saja baliho, poster dan stiker kampanye yang bertebaran dimana-mana. Selain merusak pemandangan, bahan untuk atribut-atribut kampanye tersebut bisa merusak lingkungan, karena sifatnya yang tidak bisa diuraikan oleh tanah.
Belum lagi pada saat kampanye akbar lalu, yang menyebabkan macet panjang sehingga mengganggu kenyamanan pemakai jalan dimana kampanye berlangsung.

Walaupun demikian, harapan itu selalu ada. Bahwa pemimpin yang nantinya terpilih pada tanggal 11 Juli mendatang bisa membawa tanah Betawi ini lebih maju dan menjadi kebanggaan warga Jakarta juga rakyat Indonesia pada umumnya.
Paling tidak mereka menepati janji-janji manis yang diucapkan saat kampanye, sehingga tidak terkesan hanyalah basa-basi dan cuap-cuap semata.

Kami tidak mau lagi hanya makan propaganda dengan lauk janji-janji, tapi kami butuh kerja nyata.
Seperti kata Iwan Fals dalam lirik lagu Bongkar :
"KAMI MUAK DENGAN KETIDAKPASTIAN"

Sabtu, 07 Juli 2012

Atlit Gagal

Ini adalah salah satu cerita tragis dalam hidup gue..

Sejak kecil gue udah suka sama yang namanya bulutangkis a.k.a badminton. Mulai dari main pake raket yang dibikin sendiri dari triplek (kayak raket tenis meja) plus pake bulu ayam yang ditusuk ke tongkol jagung sebagai shuttlecocknya, sebelum gue dibeliin raket dan shuttlecock beneran sama nyokap.
Ada tiga orang di SD gue yang saat itu difokuskan latihan badminton sama guru olahraga. Tapi sayangnya beberapa tahun saat kami giat-giatnya berlatih, tidak ada kompetisi sama sekali.
Sampai pas gue kelas 5 baru ada kompetisi PORSENI (Pekan Olahraga dan Seni). Udah semangat karena akan bertanding, ternyata dapat berita ga enak dari olahraga kalo kami bertiga tidak bisa ikut lagi karena sudah diluar batas umur yang ditentukan (entah benar ato tidak).
Alhasil kami cuma jadi partner latih tanding junior-junior yang dipersiapkan untuk kompetisi itu (amsyioooong...!!!). Salah satu junior itu akhirnya lolos sampai ke kejuaraan tingkat propinsi, mewakili kabupaten gue.

Di SMP gue ganti hobi (sapa tau bawa hoki..hehe), ke sepakbola. Tapi hanya berujung di tes, ga sampai masuk tim.
Saat di SMA pun gue tetap mau fokus ke sepakbola. Agak beruntung kali ini, gue sempat masuk tim walau statusnya adalah cadangan kesekian, dan hanya diturunkan di beberapa pertandingan persahabatan.
Dengan beribu kekecewaan akhirnya gue putusin untuk ga ikut ekskul apa aja....hehehehehe

Beruntung pas kuliah dapat kesempatan main di tim futsal gue : Black 'B' Jack, di kompetisi futsal khusus mahasiswa hukum Jayabaya, sehingga hasrat keatlitan gue bisa tersalurkan walaupun cuma atlit fakultas....hahahahahaha

Terakhir gue pengen berpesan untuk adek-adek yang bercita-cita jadi atlet :
BERLATIH...BERLATIH...BERLATIH trus....NEVER GIVE UP...Agar bisa HARUMKAN NAMA BANGSA DI DUNIA....
Bravo Olahraga Indonesia...!!!!! :)

Kamis, 05 Juli 2012

Gara - Gara Bola


Pesta sepakbola orang-orang Eropa (Euro) tahun 2012 sudah berakhir tanggal 2 Juli lalu, yang mengukuhkan pasukan La Furia Roja kembali menjadi penguasa benua biru (mengalahkan Italy 4-0), sehingga trophy Henry Delaunay pun nangkring lagi di lemari Negeri Matador.
Congratulation for that...!!!!!

Selama satu bulan terakhir ini, masyarakat Polandia-Ukraina kebanjiran rezeki dengan banyaknya pendukung timnas dari negara-negara peserta Euro yang datang.
Mulai dari usaha penginapan, restoran, cafe, merchandise, hingga penjaja cinta sesaat a.k.a PSK.
Begitupula yang mengadu nasib sementara sebagai freelance di pesta sepakbola ini seperti petugas keamanan stadion, anak gawang, petugas kebersihan, dan lain-lain.
Semuanya ikut berpartisipasi dan enjoy the party.

Tetapi tidak hanya bule-bule itu saja yang berpesta. Jutaan bahkan milyaran pasang mata di seluruh dunia ikut menyaksikan idola-idola mereka di olahraga sejuta umat ini.
Ada yang memang sudah menjadi fans sejati yang sangat fanatik, tetapi ada yang hanya sekedar ikut ramai atau bahkan hanya fans semalam lewat taruhan di meja judi.

Yapz. Sepakbola memang olahraga sejuta umat, yang mempunyai daya magis untuk menarik perhatian penghuni planet bumi yang bernama manusia, untuk menontonnya atau menjadi pelaku aktif (pemain, pelatih).
Sentuhan kaki-kaki berbakat dalam mengolah si kulit bundar, seakan memiliki magnet tersendiri.
Ditambah postur atletis dan tampang rupawan punggawa sepakbola, yang membuat kaum hawa (mungkin juga kaum lekong, sekong dan bencong) hanya bisa bilang : woooooow..!!!!
Dan akhirnya berlomba-lomba agar bisa menggandeng bintang-bintang lapangan hijau itu, walaupun hanya semalam.

Bagi para pebisnis pun, ini merupakan "lahan basah" yang siap mendatangkan fulus berlimpah.
Raja-raja minyak Timur Tengah dan miliarder-miliarder lainnya, seakan tidak mau ketinggalan untuk menambah tumpukan harta mereka dari lumbung duit ini.

Daya magis olahraga ini pun bisa meningkatkan rasa nasionalisme setiap orang untuk mendukung negaranya. Berbagai perbedaan yang menjadi jurang pemisah seakan hancur dan lebur menjadi satu kekuatan penuh, demi mendorong semangat para pemain untuk menang dalam pertandingan tersebut.

Begitulah sepakbola.
Semua orang rela bergadang semalaman demi menyaksikan aksi-aksi idolanya itu.
Ada juga yang stres (galau tingkat dewa kalo kata anak gaul zaman sekarang), karena kehilangan banyak uang setelah kalah taruhan.

Memang banyak sekali cerita dibalik perhelatan si kulit bundar ini, entah Euro, World Cup, Copa America, Champions League, maupun liga-liga mentereng seperti di Inggris, Italy, Spanyol, Jerman, ataupun liga-liga di negara lain termasuk Indonesia.

Dibalik semua cerita itu, semoga demam sepakbola selalu memberikan energi positif seperti persatuan, cinta dan damai, serta melebur semua perbedaan dalam satu warna yaitu persaudaraan.

Viva Sepakbola..!!!!!