Senin, 10 April 2023

Kampung Solor; Sisi Kota Lama Yang Tak Pernah Molor

Kota Lama di setiap daerah adalah bagian dari cerita, sebagai citra visual potongan sejarah perkembangan sebuah kota. Tampilan bangunan - bangunan kuno yang eksotis dan bernilai historis, menjadikannya tempat yang bersahaja untuk dinikmati di tengah modernitas saat ini.

Saya mungkin salah satu penikmat segala kenangan yang ditampilkan oleh lanskap kota - kota lama itu. Kota Tua Jakarta hampir setiap saat saya kunjungi, berhubung tempat tinggal ku dulu yang hanya sepelemparan batu dari sana. Setiap kali ke Bandung pun, saya selalu menyempatkan diri untuk 'bertandang' ke kawasan kota lamanya. Begitupula saat menghabiskan sembilan jam di Semarang, saya tuntaskan di Kota Lama sebelum beranjak pulang ke Ibukota.

Jauh di timur, Kupang pun memiliki sebuah kawasan Kota Lama, tepat di pesisir Teluk Kupang. Menampilkan kenangan akan pusat perdagangan cendana antar pulau pada masanya. Hiruk-pikuk masa lalu yang kini berganti riuh-rendah para penikmat senja.



Dan di tengah kebersahajaan masa lampau itu, akan dijumpai hiruk-pikuk, riuh-rendah lain saban malam menjelang, di sebuah gang sempit yang terhimpit deretan toko - toko tua.

Pasar Malam Kampung Solor menjadi satu sisi dari kawasan Kota Lama Kupang yang tidak boleh dilewatkan begitu saja, terutama bagi para pendatang, karena menyajikan sensasi berburu seafood di malam hari yang begitu semarak dan tentu saja memanjakan lidah.



Deretan lapak - lapak sederhana yang berjejer akan menjadi surga kecil bagi para penikmat makanan laut. 'Etalase - etalase' yang penuh dengan berbagai jenis ikan seperti kerapu, kakap merah, dan lain-lain, juga cumi-cumi, kepiting beserta 'rekan-rekannya', siap dipilih untuk diolah menjadi makan malam nikmat. Ditemani berbagai macam side dish lainnya.



Laut NTT yang kaya, tentu saja menjadikan pilihan makanan pun begitu beraneka.

Dibakar, digoreng atau dijadikan kuah asam. Semua kembali kepada selera masing-masing.



Tabe!