Senin, 27 Oktober 2014

Syukuran Rakyat (Menyambut Pemimpin Baru)

Tanggal 20 Oktober 2014 lalu, yang bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional, adalah hari yang sudah dinantikan oleh seluruh rakyat Indonesia dimana pada hari itu Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Bapak Joko Widodo dan M. Jusuf Kalla dilantik sebagai pemimpin Republik Indonesia yang baru.
Setelah melewati serangkaian proses demokrasi, dengan berbagai permasalahan yang ada, akhirnya Indonesia resmi memiliki Presiden yang ke-7.

Untuk merayakan hal itu, yang bagi para pendukungnya adalah sebuah kemenangan rakyat, maka dibuatlah sebuah acara bertajuk Syukuran Rakyat (Konser Salam Tiga Jari) untuk menyambut Presiden dan Wakil Presiden baru tersebut.
Acara ini diinisiasi oleh para relawan Jokowi - JK, yang juga sebelumnya membuat Konser Salam Dua Jari di GBK, bulan Juli lalu.

Proses acara ini berlangsung dari jam 2 siang, dimana setelah acara pelantikan di gedung DPR/MPR selesai, rombongan Pak Jokowi - JK menuju Bundaran Hotel Indonesia untuk kemudian melanjutkan perjalanan ke Istana Negara dengan menggunakan andong hias, yang diikuti dengan Kirab Budaya. Ribuan orang pun turut ikut dalam arak-arakan sepanjang Jalan Thamrin menuju Medan Merdeka itu.

*










Di balik suara-suara sumbang akan pelaksanaan acara ini, antusiasme masyarakat terlihat sangat besar, mengingat ini adalah pertama kalinya dalam sejarah Indonesia (mungkin dunia), dimana Presiden dan Wapres disambut dengan sangat meriah oleh rakyat Indonesia.
Masyarakat bisa begitu dekat berdiri sampai pagar Istana Negara yang biasanya dikasih pagar kawat berduri, bahkan diizinkan masuk sampai kedalamnya (700 warga bertemu langsung dengan Pak Jokowi). Sesuatu yang langka, karena sebelumnya momen seperti ini hanya terjadi pada saat perayaan HUT Kemerdekaan RI dan open house Istana pada saat hari raya Lebaran, yang itupun penuh dengan tetek bengek protokol istana.








Inti acaranya adalah di dalam halaman Monumen Nasional, dengan satu panggung hiburan besar dan makan gratis bagi masyarakat yang datang.
Konser Rakyat Salam Tiga Jari ini dimeriahkan oleh para artis ibukota seperti Vidi Aldiano, Syahrini, Vicky Shu, Yacko, Soul ID, Saykoji, JFlow, Kikan, Roby 'Navicula', Badai, Bimbo, Kahitna, Anang-Ashanty, Slank, dan lain-lain. Turut berpartisipasi pula band rock asal Inggris yaitu Arkarna.

Puncaknya adalah pidato kerakyatan dari Presiden Joko Widodo, kemudian dilanjutkan dengan doa bersama dari tokoh lintas agama dan pemotongan nasi tumpeng.
Yang menarik adalah potongan nasi tumpeng itu diberikan kepada beberapa warga, antara lain Ibu Siti Bagiah (sopir taksi wanita asal Petukangan, Jakarta), Pak Giman (penjual kue putu keliling dari Wonogiri, Jatim), Josephine Monica (siswi peraih medali emas pertama bagi Indonesia dalam Olimpiade Internasional Fisika 2014), dan ibu-ibu dari pasar tradisional Jayapura (Yuliana Pigay, Miriam Awarawi, Dolfiance Sraun & Federica Korain).

Dalam pidato kerakyatannya yang cukup singkat, Pak Jokowi mengajak seluruh lapisan masyarakat agar bisa turut andil untuk bahu membahu bersama pemerintah dalam membangun Republik Indonesia sehingga bisa menjadi lebih baik lagi.





SELAMAT BEKERJA
JOKOWI - JK

*

TERIMA KASIH
SBY

*



PS :
- Tulisan ini adalah liputan pribadi, yang kebetulan saat itu ada kerjaan di dekat acara berlangsung :D
- Semua foto diambil oleh penulis dengan menggunakan kamera handphone Samsung Grand GT-I9082
- Foto yang bertanda * didapatkan dari headline Harian Tangerang Ekspres (scan), riaupos[dot]co & thediplomat[dot]com

Rabu, 15 Oktober 2014

Pesta Demokrasi?

Sampah-sampah visual bertebaran di seantero kota
Janji-janji manis terangkai bak kata mutiara
Rakyat dibuai visi misi berjuta-juta

Kaum alay galau kini terdegradasi
Linimasa berganti buzzer politik bayaran partai
Politisi, Partai Koalisi, Praktisi ikut beraksi
Berselancar di dunia maya 24 jam sehari
Tuk menggaet pemilih muda masa kini
Berkoar sebarkan sisi positif sang jagoan
Aib dan dosa lawan tak lupa didengungkan

Relawan pragmatis tumbuh subur menjamur
Berpenetrasi hingga pelosok negeri
Giat bekerja demi lancar transaksi
Konstituen berlimpah, saku pun penuh berisi

Pesta demokrasi
Pesta janji-janji
Seyogyanya sebuah kontestasi
Kini merakyat, entah nanti
Kini penuh ketegasan, entah nanti
Kini senyum lebar, entah nanti
Kini peduli, entah nanti

RAKYAT TERBUAI MIMPI


-Paul de Chivo-
Gintung, 15 Juni 2014