Selasa, 10 Juni 2014

Menakar Tim Samba 2014

Perhelatan Piala Dunia 2014 di Brasil sebentar lagi akan dimulai. Tuan rumah sudah berbenah sejak 2 tahun lalu untuk mempersiapkan pesta akbar sepakbola ini, walau prosesnya sedikit tersendat dan dibumbui gelombang protes massa.

Para peserta yang sudah berjibaku demi tiket menuju ajang 4 tahunan ini pun sudah siap. Punggawa terbaik milik masing-masing negara disiapkan. Serangkaian laga uji coba dilakukan. Semua demi satu titel bergengsi, Juara Dunia.
Begitu pula dengan Brasil, yang tentu tak hanya ingin menjadi tuan rumah yang baik, tapi juga mau mempersembahkan gelar bagi para pendukungnya. Kekecewaan di tahun 1950, saat kalah dari Uruguay di final, pasti tidak mau terulang lagi.

Tanggal 7 Mei 2014 lalu, Luis Felipe Scolari (pelatih Brasil) sudah mengumumkan 23 pemain yang akan berlaga di Piala Dunia kali ini. Sebagian besar adalah mereka yang bermain dalam Piala Konfederasi tahun lalu.
Berikut susunan pemain yang dipanggil Scolari :
Kiper : Julio Cesar (Toronto FC/Kanada), Jefferson (Botafogo), Victor (Atletico Mineiro)

Bek : Dante (Bayern Munich/Jerman), David Luiz (Chelsea/Inggris), Henrique (Napoli/Italia), Thiago Silva (PSG/Prancis), Daniel Alves (Barcelona/Spanyol), Maicon (Roma/Italia), Marcelo (Real Madrid/Spanyol), Maxwell (PSG/Prancis)

Gelandang : Fernandinho (Manchester City/Inggris), Hernanes (Inter Milan/Italia), Luis Gustavo (Wolfsburg/Jerman), Oscar (Chelsea/Inggris), Paulinho (Tottenham/Inggris), Ramires (Chelsea/Inggris), Wilian (Chelsea/Inggris)

Depan : Bernard (Shaktar Donetsk/Ukraina), Fred (Fluminense), Hulk (Zenit Saint-Petersburg/Rusia), Jo (Atletico Mineiro), Neymar (Barcelona/Spanyol)


Tidak adanya pemain senior penuh pengalaman seperti Ronaldinho, Kaka dan Robinho, mengingatkan ketika tidak dipanggilnya Romario pada tahun 2002 lalu, yang waktu itu juga ditukangi oleh Scolari.

Kepercayaan Big Phil (julukan Scolari) kepada pemain pilihannya saat ini memang beralasan, mengingat mereka semua adalah pilar-pilar penting di klubnya, sudah teruji dengan atmosfir persaingan ketat di liga domestik klub masing-masing. Bahkan ada yang sudah merengkuh sukses di level Eropa, sebagai kiblat persepakbolaan dunia.
Julio Cesar yang di plot sebagai kiper utama, mungkin adalah pilihan yang sulit, karena usianya yang sudah 34 tahun dan saat ini hanya bermain di klub Kanada, Toronto FC. Susahnya regenerasi dari posisi ini di tim Brasil adalah alasannya. Tapi pengalaman sang penjaga gawang bersama Inter Milan, dengan puncaknya meraih treble winner tahun 2010, tidak bisa diabaikan begitu saja.
Posisi bek mungkin yang paling siap materinya. David Luiz, Thiago Silva, juga Daniel Alves, sudah matang dan menjadi pilihan utama di klubnya masing-masing. Kemampuan Dante dan Maicon juga tidak kalah bagusnya. Pelapis yang mumpuni. Satu yang masih belum meyakinkan adalah posisi bek kiri. Sampai sekarang, Brasil belum menemukan pemain yang pas untuk mengisi pos yang dulu ditempati oleh pemain legendaris Roberto Carlos ini. Performa Marcelo dan Maxwell yang kali ini jadi pilihan, masih inkonsisten.

Kondisi yang sama juga datang dari bagian tengah. Permainan gelandang-gelandang yang menjadi pilihan Scolari ini masih jauh dari kata memuaskan. Ini adalah posisi vital yang mengharuskan para pemain untuk bisa bermain secara efisien dan cerdas, dalam mengatur tempo permainan, memotong aliran bola lawan, juga memasok umpan yang matang bagi pemain depan. Ini belum sepenuhnya didapatkan dari Oscar, Luis Gustavo, Hernanes, Paulinho, atau yang lainnya.
Apalagi kecenderungan dari seorang Scolari yang suka memainkan pola 4-3-2-1 atau 4-4-2, membuat bagian tengah ini menjadi faktor penentu, sehingga para pemain harus bekerja lebih ekstra, agar bisa menguasai pertandingan.
Sementara di posisi striker, Neymar dan Hulk menjadi andalan. Keduanya memiliki kemampuan individu yang mumpuni, punya daya dobrak yang tinggi dan naluri gol yang besar. Selain itu, mereka berdua juga bisa membantu memasok bola bagi Fred atau Jo, apabila salah satu dari kedua pemain ini diplot sebagai striker tunggal.

Skuad muda pilihan pelatih gaek ini, sebagian besarnya memang merupakan pemain inti Brasil yang berhasil mengalahkan timnas Spanyol di turnamen Piala Konfederasi 2013 lalu.
Tapi itu tidak bisa dijadikan ukuran. Ajang Piala Dunia nanti akan lebih sulit, karena siapapun yang menghuni skuad tim, Brasil tetaplah 'magnet' bagi lawan-lawannya. Tim manapun yang berhadapan dengannya, pasti akan mengeluarkan kemampuan terbaik mereka. Seperti kata Zinedine Zidane, "Brasil musuh terbaik. Berhadapan dengan mereka, selalu meningkatkan permainan saya dan kawan-kawan satu tim. Kami selalu jadi underdog, tapi kadang itu membuatmu menampilkan kemampuan terbaik".

Ini yang harus benar-benar diperhatikan oleh Scolari, karena bisa saja skuad muda ini terjegal sewaktu-waktu. Kerjasama tim yang apik, akan membuahkan hasil yang maksimal. Tidak bisa hanya mengandalkan Neymar seorang. Sepakbola adalah permainan kolektif. Butuh sebuah kebersamaan agar bisa mengalahkan tim lawan dan memenangkan Piala Dunia.
"Tak ada yang bisa memenangkan Piala Dunia sendirian, tak peduli itu Pele, Maradona, atau Lothar Matthaus. Selalu ada tim di belakang para bintang, yang mendukung mereka. Setiap orang perlu fokus, jika tidak, maka tak akan berhasil", kata mantan kapten timnas Brasil, Marcos Cafu.

Dan partai melawan tim berjuluk Vatreni (Kuah Pedas), Kroasia, tanggal 12 Juni nanti menjadi awal ujian yang sesungguhnya. Bersama Kamerun dan Meksiko, mereka akan menjadi tim kuda hitam yang siap menjegal langkah para punggawa Selecao.
Tapi dari serangkaian hasil positif yang di raih skuad Brasil setahun belakangan ini, mereka dipastikan akan bisa lolos dari fase grup nanti. Namun tantangan berat akan menunggu di babak 16 besar, karena kemungkinan harus berhadapan dengan dua tim besar, finalis Piala Dunia 2010 lalu, Spanyol dan Belanda, yang diprediksi akan lolos dari group B.
Dengan strategi yang matang dan kerjasama tim yang solid antar lini, bukan tidak mungkin Scolari bisa mengulangi kejayaannya 12 tahun lalu di Jepang-Korsel, dan membawa Brasil menjadi raja di tanah sendiri. Semoga!

Viva Samba!


*pics: google

Tidak ada komentar:

Posting Komentar