Senin, 09 Juli 2012

Jakarte Punye Pesta

Pestanya orang Polandia-Ukraina sudah berakhir beberapa hari yang lalu. Kini giliran masyarakat Kota Jakarta yang akan berpesta juga.
Berbeda dengan perhelatan pesta sepakbola di benua biru tersebut, masyarakat di tanah Sunda Kelapa ini akan menghelat sebuah acara besar yang katanya adalah Pesta Demokrasi yaitu Pemilihan Umum Kepala Daerah.
Acara akbar 5 tahunan ini, untuk menentukan siapa yang akan memegang tampuk kekuasaan dan menjadi orang nomor 1 guna memimpin kota Jakarta untuk 5 tahun ke depan.

Enam calon Gubernur yang digadang-gadang akan membawa Jakarta menjadi lebih baik dan maju lagi (terutama tim sukses dan partai pendukung), mulai menyusun strategi jitu supaya bisa melanggengkan jalan menuju Jakarta 1.
Layaknya sebuah kampanye, janji-janji manis dan indah demi menarik simpati masyarakat selalu digaungkan oleh setiap calon lewat media apa saja. Tapi bukan menjadi rahasia umum lagi, kalau itu hanya 'bumbu-bumbu penyedap' untuk memuluskan niat mereka.
Namun bagaimanapun juga, mau tidak mau kita harus menerima janji yang mungkin palsu itu, karena layaknya sebuah pemilu, kampanye adalah salah satu proses dari pesta demokrasi tersebut.

Liat saja slogan-slogan politik para calon gubernur DKI Jakarta kali ini, seperti Berpengalaman Dan Mengerti Jakarta, Independen Untuk Perubahan, Jakarta Baru, Ayo Beresin Jakarta, Berdaya Bareng-Bareng, Tiga Tahun Bisa.
Semua itu disampaikan para calon dengan penuh semangat dan kepercayaan diri tinggi, untuk menunjukan bahwa merekalah yang pantas.

Sayang sebelum jadi pemimpin pun mereka sudah sedikit mengecewakan. Lihat saja baliho, poster dan stiker kampanye yang bertebaran dimana-mana. Selain merusak pemandangan, bahan untuk atribut-atribut kampanye tersebut bisa merusak lingkungan, karena sifatnya yang tidak bisa diuraikan oleh tanah.
Belum lagi pada saat kampanye akbar lalu, yang menyebabkan macet panjang sehingga mengganggu kenyamanan pemakai jalan dimana kampanye berlangsung.

Walaupun demikian, harapan itu selalu ada. Bahwa pemimpin yang nantinya terpilih pada tanggal 11 Juli mendatang bisa membawa tanah Betawi ini lebih maju dan menjadi kebanggaan warga Jakarta juga rakyat Indonesia pada umumnya.
Paling tidak mereka menepati janji-janji manis yang diucapkan saat kampanye, sehingga tidak terkesan hanyalah basa-basi dan cuap-cuap semata.

Kami tidak mau lagi hanya makan propaganda dengan lauk janji-janji, tapi kami butuh kerja nyata.
Seperti kata Iwan Fals dalam lirik lagu Bongkar :
"KAMI MUAK DENGAN KETIDAKPASTIAN"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar