Selasa, 29 November 2016

Saudagar Kopi

'Hobi' jalan kaki menyusuri trotoar yang sering saya lakukan, memang memberi manfaat beragam, selain menguatkan tulang seperti kata kakak Sarah Sechan di iklan itu.
Kadang ketemu 'restoran' pinggir jalan yang makanannya tak kalah enak dengan yang di mall, atau ketemu tukang cilok dengan senyum menawan yang sayangnya seorang laki-laki. Sering juga ketemu nona cantik yang lagi jajan, yang tersipu-sipu melihat senyum menawan si abang tukang cilok.

Saudagar Kopi, kedai kopi di Sabang, Jakarta, ini pun salah satu dari manfaat jalan kaki menyusuri trotoar itu. Tidak sengaja saya temukan.
Letaknya sih strategis. Di tengah kota, mudah diakses, dan tidak jauh dari daerah perkantoran Thamrin. Tapi tempatnya yang mungil seolah tersembunyi, apalagi kalau didepannya sedang dipenuhi mobil-mobil yang parkir atau warung-warung tenda sudah mulai berjejer rapi sepanjang jalan H. Agus Salim itu saban malam.


Papan hitam bertuliskan "BReWiNg" (dengan segala uraiannya), akan dijumpai di depan kedai kopi ini. Saya kepincut dengan menu "Coffee for today" yang tertulis di papan itu. House Killer Blend. Nama yang sungguh membangkitkan rasa penasaran makhluk tampan rupawan pemilik blog alakadarnya ini.
Apakah racikan kopinya akan benar-benar 'membunuh', atau datar seperti muka Ryan D'masiv; si pelantun "Cinta Ini Membunuhku".

Saat masuk, ukuran kedai yang kecil makin terasa. Lebarnya sama seperti panjang kamar kost saya, sekitar tiga meteran. Mungkin kurang. Memanjang ke belakang beberapa belas meter, dengan hanya beberapa belas meja saja. Kurang lebih.
Tata ruangannya sederhana. Pajangan di dinding pun tidak banyak. Namun, mesin espresso tipe Linea dari La "super mehong" Marzocco yang 'duduk' manis di coffee bar, menandakan kalau di balik kesederhanaannya Saudagar Kopi ini adalah kedai kopi yang serius, seperti mantan band-nya Candil.



Hanya sedikit orang sore itu. Suasana tenang yang selalu kudambakan ketika ngopi-ngopi manja demi 'menghabiskan' waktu, 'melipir' dari rutinitas yang menjemukan.
Si bule di depan saya sibuk dengan laptopnya. Nona cantik di depan si bule, sibuk dengan smartphone-nya. Mungkin sedang chatting dengan abang tukang cilok; si pemilik senyum menawan.

Dan saya, di sofa merah, sendiri juga, menikmati House Killer Blend yang sudah hadir di meja. Kata barista brewokan berbaju merah yang mengantarnya, kopi ini campuran dari tiga biji kopi yaitu Toraja, Silimakuta dan Blue Batak (Lintong). Saya lupa menanyakan metode seduhnya. Tapi nikmatnya tak terbantahkan.
Pisang Tempura yang renyah dan manis menjadi pendamping yang pas.


ki-ka: House Killer Blend - Pisang Tempura
Bagi yang tidak suka dengan kopi hitam, atau yang sering ke kedai kopi tapi tidak pernah pesan kopi [ini ada loh :p], tidak usah ragu untuk mampir karena kalian tetap 'diterima' di sini. Karena ada si La Marzocco tadi, tentu ada juga menu seperti Espresso, Americano [eh dua ini kopi hitam juga kan ya? :D], Cappuccino, dan menu espresso based lainnya.
Es Kopi Kocok, signatures drink dari Saudagar Kopi, pasti segar diminum di siang hari yang panas. Juice dan menu non-kopi lain juga bisa jadi alternatif. Kudapan ringan pun ada lagi selain Pisang Tempura tadi. Nasi Ayam, Nasi Goreng dan lain-lain, bisa mengisi perut yang keroncongan.


Saudagar Kopi ini mungkin mungil secara ukuran. Tapi bisa dijadikan tempat perhentian sejenak, sembari menghindari kemacetan kota Jakarta di saat pulang bekerja.
Secangkir Cappuccino dengan latte art cantik diatasnya tentu sebuah penutup hari yang indah. Menghilangkan mumet di kepala, akibat rutinitas seharian di kantor.

Kafein itu menenangkan kawan! ;)



Tabe!



PS:
> Alamat Saudagar Kopi: Jl. H. Agus Salim, 26F, Sabang, Jakarta (tidak jauh dari Duta Suara. seberang rumah makan Padang)
> Buka: 07.00 - 22.00 WIB
> Peta :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar