Sabtu pagi yang cerah. Rumput bergoyang dihembus semilir angin. Sinar mentari menerpa wajah Rangga saat membuka jendela.
"Selamat pagi dunia", katanya.
Dia lalu menghampiri meja belajarnya, dan meraih radio butut hadiah dari bokap, saat ulang tahunnya yang ke-10, hampir 10 tahun yang lalu. Saking tuanya, merk radio itupun udah gak bisa kebaca lagi.
Mustang Double Eight, channel radio favorite langsung mengudara. Just the way you are dari Bruno Mars terdengar begitu indah, menambah semangat pagi ini.
Rangga langsung kepikiran sama sang pujaan hati, bidadari manis di ujung gang komplek, Cinta. Itu lagu kesayangan si Bee, panggilan sayang Rangga buat sang pacar.
Gak pake lama, doi langsung nelpon Cinta. Padahal semalam baru aja telpon-telponan sampai kuping panas, batrei bengkak, chasing copot, keypad rontok, gusi berdarah, hidung mimisan, ................
Eh buset, penulisnya lebay nih. Tamparin dikit, plaaaaakk!
Kembali ke cerita...
Bedanya, kali ini pake telpon rumah. Batrei gak mungkin bengkak. Tagihan telpon yang bengkak. Pipi juga sih, karena digampar bokap.
"Halooo", suara Cinta yang khas, halus kayak motor pake oli Top-1, langsung terdengar diujung telpon.
Sambil cengar-cengir Rangga nanya, " Kamu lagi apa Bee sayang?".
"Aku lagi sarapan sayang", jawab Cinta mesra, padahal lagi ngupil.
"Owh. Sayang kamu makannya ati-ati ya, jangan ampe keselek. Kalo kamu keselek, nanti aku jadi sedih sayang", Rangga ngemengnya mulai lebay. Tamparin juga nih.
"Oh iya. Kamu dengerin Mustang gak sekarang sayang?. Yang diputerin just the way you are lho sayang", lanjut Rangga.
"Astaga. OMG. Oh no. Oh yes. Bruno Maaaaaaaaaaaaaaaaaaarrrrrss!!", Cinta berteriak histeris kayak kerasukan setan alay.
"Tapi aku gak bisa dengerin sekarang. Radio gak punya. BB lowbat gak bisa muter MP3. Paket internet abis gak bisa streaming. Oh tidak!", kata Cinta datar.
"Oh cupcupcup. Jangan sedih ya sayang. Ganbate!", Rangga sok-sokan care.
"Dengerin lagu itu aku jadi kangen deh ama kamu. Muaaaach!", Rangga kembali lebay.
"Aku juga kangen kamu. Muuaaaaaachh!!!", Cinta lebih lebay lagi.
Tut...Tut...Tut...Tuuuuuuuuuuuuuuuutt.........
Telponnya mati. Rangga bingung. Tiba-tiba.......
"Anak kampreeeeeeeett. Pagi-pagi udah telponan gak jelas. Setaaaaaaaann!", bokapnya teriak-teriak dari luar, kayak aktivis lagi orasi tolak BBM naik. Mudah-mudahan sih gak bentrok ye.
---------------------------------------------
Tepat jam 7 malam, Rangga udah necis abis. Rambut klimis. Dandanan kayak selebritis.
Maklum malam minggu bro, waktunya kunjung pacar tercinta pujaan hati cetar membahana badai weleh-weleh.
Doi jalan santai, maklum cuma di ujung gang. Sambil bersiul, dia bayangin mukanya Cinta yang mirip Asmirandah, bibirnya yang imut-imut legit kayak bolu kukus, trus mereka duduk berduaan, rambutnya Cinta dielus-elus, trus peluk-pelukan, cipok-cipok dikit dan ........................, ah sedap bener.
TAPI....
Pas nyampe depan rumah Cinta, tiba-tiba langit mendung. Awan menghitam. Bumi gonjang-ganjing. Petir menggelegar. Kilat sambar pohon kenari. Sepertinya mau hujan.
Rangga diam membisu, kaku, kena stroke stadium awal, setelah melihat tontonan di depan matanya. Mimpi apa dia semalam. "Mimpi naik kuda putih, trus jalan-jalan di pantai bro", jawabnya dalam hati :D
Di teras, duduk Cinta bersama seorang laki-laki, yang ternyata teman kampus mereka, si Otong. Ketua Senat Hukum. Pintar. Ganteng kayak Christian Sugiono dicampur dikit sama Paul de Chivo.
Mereka mesra banget. Becanda. Ketawa. Pegang-pegangan tangan. Remas-remasan. Cubit-cubitan. Peluk-pelukan. Cium-ciuman.
Untung gak sampai gitu-gituan.
Gilaaaaaaaaaaaaaaaaa!!
SI KAMPRET SELINGKUH..!!
Rangga bagai disayat sembilu. Hatinya hancur berkeping-keping, kira-kira 12 keping lebih dikit. Daun bunga kamboja didepannya jadi sasaran. Langsung dimakan gak pake sambel. Terasa pahit.
"Mungkin ini yang namanya sakit hati. Rasanya pahit", gumam Rangga pasrah. hiks...hiks...
Doi langsung pulang dengan langkah gontai. Galau tingkat dewa yang tinggal di langit ketujuh agak ke kiri dikit.
Pengen mabok biar stres hilang, tapi takut muntah, kamarnya jadi bau, ngepelnya malas.
Dipaksain tidur tapi gak bisa, padahal udah pake teknik menghitung jumlah kristal yang ada di Planet Krypton. Bahkan dia sampai coba menganalisa kenapa gigitan laba-laba bisa merubah Peter Parker jadi Spiderman. Tetap gak bisa tidur. Galau sangadh..!!!
Akhirnya, setelah nyalain TV dan nonton pidato Presiden SBY di TVOne, baru Rangga bisa tidur. Pulas banget malah.
Besok paginya, radio Mustang kembali memutar lagu kesayangan Cinta, Just the way you are. Siaaaal...!!
Rangga langsung menutup telinga dengan kedua tangannya. Biar gak dengerin. Biar gak galau lagi.
Rangga langsung menutup telinga dengan kedua tangannya. Biar gak dengerin. Biar gak galau lagi.
Dia sudah gak mau mengingat semua kisah indahnya bersama Cinta. Yang lalu biarlah berlalu. Dia terpaksa menggadaikan cintanya kepada Cinta, demi kesehatannya dan kemaslahatan umat.
"AKU HARUS MOVE ON...!!!!!", teriak Rangga dengan lantang sambil mengepalkan tangannya keatas, ditambah ikat kepala Merah-Putih. Merdekaaaaa....!!!
Tiba-tiba dia teringat akan gadis berambut ikal dan berlesung pipi disamping Alfamart, sebut saja Mawar. Mungkin bisa jadi gebetan baru. Walau tingginya semeter tak sampai, dengan berat 89 kg dan betis bagaikan talas bogor yang suka lari marathon, tapi gak apa-apalah. Namanya juga digadaikan, dimana-mana pasti berkurang nilainya.
It's OK. Daripada galau trus ngubek-ngubek spiteng. Yang penting kan cinte ye Bang Rangga. #OkeSip
Dan, gara-gara kejadian itu, panggilannya Cinta sudah dirubah sama Rangga.
Dari Bee..........
jadi BITCH..!!!
*pesan penulis : kalo mau versi lain dari cerpenget (cerita pendek banget) ini, dengerin aja lagunya alm. Gombloh - Kugadaikan Cintaku. hehe.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar