Mudah dibuat. Gak harus jadi chef apalagi master chef. Tinggal dikasih air, masak, dikasih bumbu, dinikmati deh.
Makanan merakyat, walau kebanyakan jadi tidak sehat.
Penolong penghuni kosan dikala datang akhir bulan dan bokek melanda.
Suguhan paling pas disaat hujan.
Makin lama, cita rasa makanan dari Sabang sampai Merauke bisa didapatkan dalam se-sachet mie. Sudah ada rasa kari ayam, soto, rendang, dll. Mungkin kedepan muncul rasa gudeg, balado tongkol atau sagu bakar, siapa tahu?
Tapi, sekarang makin banyak yang berbau instan yang bisa saja menjadi pesaing dari mie instan (mungkin ini konspirasi zionis. hehe).
Ada bubur instan, bumbu instan, dll.
Ada orang kaya instan. Gak usah 'banting tulang'. Cukup kenalan dan terima hadiah dari politisi yang mengurusi impor sapi. *upsstt!
Ada juga artis-artis instan, kayak duo mangap-mangap keong racun: Shinta-Jojo, Udin Sedunia dengan lagu seadanya, sharukh khan wannabe: Briptu Norman Caiya-Caiya, juga Arya Wiguna dengan ajian sakti Demi Tuhan.
Ah Sudahlah...!!!!!
Yang pasti mie instan itu: Ekonomis Berkualitas dengan Quality Level 10 (pedes banget kalo keripik :D). Kelasnya sama kayak di Jepang sana yang namanya Miyabi. TOP MARKOTOP....!!!!!
Mie Instan oh Mie Instan..
Monggo Dinikmati....!!!!!!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar