Mendung menggelayut pekat di cakrawala
Menemani kemelut negeri para bedebah
Lintah-lintah kotor menggerogoti setiap sisi
Belatung-belatung menjijikkan menikmati yang sisa
Kaum-kaum munafik mengangguk setiap kata penguasa
Pragmatis Najis
Idealisme, Humanisme, hanyalah kulit tipis badani
Mudah terkoyak di hadapan iming-iming materi
Penguasa tak lebih seonggok daging sisa kompeni
Para pemuka, pemangku, hanya versi modern kaum Farisi
Orang-orang bodoh, berkoar-koar dalam kerlip lampu kamera tivi
Wakil-wakil berdasi cuma tikus berlumuran tahi
Aktivis bertransformasi jadi sosialita yang asyik bergosip ria
Para penggiat cinta masih saja memilah-milah
Rakyat oh rakyat, kasihan sampeyan
Mendung Negeriku Kapankah Berlalu?
-Paul de Chivo-
Kos Mabes, 18 November 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar