Mungkin hanya dengan membaca judul diatas, semua orang pasti sudah tau siapa yang akan saya bicarakan disini.
Yapz, dia adalah idola saya dalam sepakbola (satu-satunya malah), Ronaldo de Assis Moreira a.k.a Ronaldinho Gaucho.
Pertama kali lihat aksinya waktu Piala Dunia 2002, walau awal-awalnya masih tertutup oleh pamor mega bintang Sang Fenomena Ronaldo (apalagi dengan rambut anehnya itu), sampai pada saat pertandingan melawan Inggris, dengan sentuhan magic tendangan bebasnya yang sampai membuat David Seaman harus sakit punggung, karena berusaha menghalangi bola yang tak diduga mendarat disudut kanan gawangnya.
Saat itulah saya langsung yakin kalau dia akan menjadi seorang bintang besar nantinya.
Keyakinan saya akhirnya menjadi kenyataan setelah PSG melego dirinya ke Barcelona. Kemenangan demi kemenangan diberikannya. Aksi-aksinya membuat semua orang berdecak kagum seolah tak percaya. Dia menjadi seperti magnet bagi peminat sepakbola, bahkan pemain lawan yang selalu berusaha untuk menjegalnya.
He became football superstar in the world.
Sayang pamornya redup seiring kebiasaannya berpesta di klub malam. Badannya menjadi gemuk, stamina tidak stabil, dan menjadi begitu lamban. Kreativitasnya dalam mengolah si kulit bundar seperti buntu. Tidak ada lagi penjagaan yang ketat dari lawan. Cukup satu orang saja sudah bisa menghalaunya.
Tapi hal itu tidak lantas membuat saya menjadi benci dan balik menghujat.
Dari tak punya apa-apa menjadi pesohor kaya raya & mega bintang terkenal, siapapun pasti akan tergoda dengan gemerlapnya 'surga dunia'. Saya atau para penghujat itupun pasti akan seperti itu juga.
Redupnya pamor Sang Maestro, berbanding terbalik dengan junior yang dimentorinya, Lionel Messi. Barcelona seakan menemukan pengganti Ronaldinho di diri seorang Messi.
Alhasil, hal itu membuat Ronaldinho pun dilego ke klub AC Milan (tindakan yang membuat saya menjadi Big Hater Barca hingga saat ini).
Tak juga menemukan kembali performa terbaiknya, dia kembali dijual ke klub Brasil Flamenggo, sampai akhirnya saat ini pindah ke klub Brasil lainnya, Atletico Mineiro.
Kepindahannya ke Brasil itu membuat saya hanya bisa mengetahui kabarnya dari berita olahraga & akun twitter miliknya (walaupun harus susah payah translate di google).
Biar bagaimanapun, dia tetap idola saya sepanjang masa & saya tetap yakin dia akan kembali bersinar di masa-masa akhir karirnya bersama klub juga timnas Selecao Brasil.
Mungkin Messi sangat lihai menggocek bola melewati lawan, atau C. Ronaldo dengan kecepatan dan kekuatan tendangannya. Tapi hanya El Maestro Ronaldinho yang bisa 'menari' dengan bola.
Bahkan para Madridista yang notabene musuh besar Barcelona pun memberikan standing ovation padanya saat laga El Clasico di Barnebeu (hanya ada 4 pemain lawan, yang diberikan standing ovation oleh Madridista sepanjang masa di Barnebeu: Ronaldinho, Maradona, Del Piero dan yang terbaru adalah Giggs, saat lawatan MU ke Madrid dalam babak 8 besar UCL lalu).
They respect him...!!!!
Sebelum mengakhiri tulisan ini, ada beberapa pernyataan tentang Sang Maestro :
- Maradona : "He is a master of the ball"
- Anonymous : "He has skills previously considered impossible"
- Pele : "He is the greatest player in the world"
- Frank Rijkaard : "He alone can decide one game"
- John Terry : "He was against three players and i could not stop him"
- Frank Lampard : "I would love to face him again, because i like to play against the best players"
- Antonio Cassano : "Ronaldinho is better than Cristiano Ronaldo"
- Lionel Messi : "He is the best player in the world, and when you play alongside him, everything is easier. I miss him a lot"
- Paul de Chivo : "He is The Living Legend, El Maestro and my favorite player of all time"
-My Design
for R10-